Minggu, 10 Juni 2012

dalil syari'ah al-qur'an

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Islam merupakan agama samawi dengan hidup yang selaras dengan perintah dan larangan Alloh SWT dalam wahyu-wahyu-Nya( Al-qur’an) dan sejalan pula dengan tuntunan rasululloh dalam Al-sunnah. Setiap muslim diwajibkan mengerti wahyu tuhan, terutama al-qur’an, karena dengan al-qur’an itu merupakan salah satu dari jalan kita untuk dapat mendekatkan diri pada sang pencipta alam semesta ini[1].
Al-qur’an adalah Kitabulloh (QS.al-baqoroh:2) yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad SAW. Ia berisi pengetahuan (QS.7:52) yang disampaikan oleh Alloh serta petunjuk (Alhuda)(QS.albaqoroh:97) bagi yang beriman dan berbuat benar untuk seluruh masa yang akan datang. Ia merupakan penjelas (QS.3:138)atas kebenaran dan cahaya(QS.5:15)untuk menunjukkan jalan yang benar. Ia adalah kebijaksanaan (QS.10:1)nasihat yuang lengkap ( QS.10:57) dan pesan yang tuntas (QS.14:52)Ia meerupakan jalur penghubung dengan Alloh SWT (QS.3:103)yang dengan berpgang teguh padanya maka semua orang akan mencapai keselamatan hidup.Ia merupakan obat(QS.17:82)bagi semua penyakit rohani mannusia.Iapun merupakan pengingat ynag mantab sampai akhir zaman (QS.21:50)bagi kita semua, sehingga para nabi tak akan  lagi diutus untuk membimbing kita .Dan ia merupak pembeda(QS.25:1)untuk membedan antara ynag benar dan yang salah, antara yung hak dan yang bathil.
Sebagai wahyu terakhir diturunkan Alloh al-qur’an berisi tentang tata perilaku bagi setiap orang yang mengimani perintah dan peringatan (QS.69:48)baginya ajaran –ajaran jelas(QS.43:2) luhur (QS.43:4)dan penuh keberkahan(QS.21:50).
Ia merupakan kitab yang paling sederhana dari pada kirtaab yang lain.Ia diturunkan di Saudi Arabia. Al-qur’an terdiri dari 323.760 huruf, 66636 ayat, 540 ruku’ 114 surat,dan 30 juz..Al-quran diturunkan secara berangsur-angsur dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari,wahyu pertama doturunkan di gua hira’ yaitu surat al-alaq dan yangh terakhir yaitu surat al-maidah pada haji wada’nya Rasululloh SAW.

B.     Rumusan Masalah

1.      Definisi dali-dalil syariah Al-qur’an
2.      Kehujjahan dan keistimawaan Al-qur’an
3.      Kemukjizatan Al-qur’an

A.    Tujuan

1.      Mahasisiwa dapat mengetahui tentang definisi al-qur’an
2.      Mahasisiwa dapat mengatahui tentang dalil-dalil syari’ah al-qur’an
3.      Mahasisiwa dapat mengetahui kehujjahan dalil-dalil al-qur’an
4.      Mahasisiwa dapat mengatahui keistimewaan al-qur’an
5.      Mahasisiwa dapat mengetahui kemukjizatan al-qu’an











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Dan Kehujjahan Dalil Syariah Al-Qur’an.

1.      Pengertian Dalil Syariah Al-Qur’an.
            Dalil syariah  adalah dalam etimologi bahasa arab berarti pedoman bagi yang material yang spiritual yang baik atau pun yang jelek.[2]
            Syariah Dalam terminologi adalah sesuatu yang dijadikan dalil menurut perundangan yang benar, atas hukum syara’ mengenai perbuatan manusia, secara pasti atau kira–kira.
           Al-qura’an adalah kalam allah swt yang diturunkan olehNya dengan perantaraan malaikat jibril kedalam hati rosulullah dengan lafadz bahasa arab dan dengan makna yang benar, agar menjadi hujjah rosul SAW juga sebagai undang undang yang dijadikan pedoman umat islam dan sebagai amal ibadah bila di bacanya  yang dimulai dengan surat al fatihah dan di tutup dengan surat an-nas yang telah sampai kepada kita secara teratur, baik bentuk tulisan atau lisan, dari generasi ke generasi,dengan tetap terpelihara dari perubahan dan penggantian.
           Pengertian dalil syariah al-qur’an adalah pedoman spiritual baik yang baik maupun yang jelek, atas hokum syara’ mengenai perbuatan manusia, yang didasarkan atas kalam Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril.
2.         Kehujjahan Dalil Syariah Al-Qur’an
           Alasan bahwa alqur’an adalah hujjah atas umat manusia, dan hokum- hukumnya adalah undang undang yang harus diikuti atau di taati, olehnya ialah bahwa alqura’an itu di turunkan dari sisi Allah SWT. di sampaikan nya kepada umat manusia dari Allah SWT dengan jalan yang pasti, tidak terdapat keraguan mengenai kebenarannya. Sedangkan alasan bahwa ia adalah dari sisi allah, berupa kemukjizattannya melemahkan umat manusia untuk mendapatkan atau mendatangkan semisilnya.      
            Makna I‘jaz  dan sendinya
            I’jazz pengertian nya menurut bahasa arab adalah menghubungkan sifat kelemahan dan menetapkannya kepada pihak lain. dalam bahasa arab dikatakan
 “ aa’jaza al rojullu akaha’’
Artinya: seseorang melemahkan saudaranya,
            Ketika ia menetapkan sifat lemah saudaranya dalam suatu problem.dan alquraan melumpuhkan umat manusia, artinya menetapkan sifat lemah kepada mereka untuk mendatangkan semisilnya.
            Ijaz itu tidak akan terbukti dalam arti menetapkan adanya kelemahan bagi orang lain ,kecuali ada tiga hal seperti berikut:
1.   tantangan, artinya menuntut tandingan dan perlawanan
2. adanya motivasi dan dorongan kepada penantang untuk melakukan tantangan tantangan.
3.   ketiadaanya menghalang yang mencegah adanya tanpa tangan.
           Al-qur’an yang sempurna menantang untuk melakukan sesuatu yang semisilanya dengan mukjizatnya itu. terdapat pendorong perilaku itu terdapat pula pendorong pelakuan itu bagi orang yang hendak melawannya , dan tak terdapat penghalang bagi mereka. oleh karena itu meerka tidak bisa melawannya dan tidak bisa mendatangkan sepadan alqura’an.
           Tantangan itu,seperti pula yang pernah dilakukan rosullullah SAW. Ketika bersabda  manusia yang belum beriman:
Sesungguhnya  aku adalah utusan Allah. Hujjah bahwa aku adalah utusan nya , ialah Al quraan ini, akan kubacakan kepadamu, karena aku mendapat wahyu dengan itu dari sisi Allah. Ketika mereka mengingkari pengakuannya maka beliau bersabda kepada mereka apabila kamu dalam keragu-raguan bahwasanya al quraan adalah dari sisi allah dan kamu sepakat menurut akal-mu bahwa ia adalah buatan manusia, maka datangkanlah olehmu sepadan al quraan atau sepuluh surat yang seperti al qura’an, atau bahkan  satu surat saja yang sepadannya .
Seperti ayat al-quran dibawah ini

Ataukah  mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". sebenarnya mereka tidak beriman.Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar. (QS.al-Thur,33-34)
            Al quraan telah memanggil mereka dalam bentuk tantangan, agar mereka minta bantuan kakekurangannya dan melengkapi hitungannya. diantara mereka terdapat juru penebak (dalam bahasa jawa:dukun) dan ahli kitab, Adapun  dari aspek waktu, maka al-quraan tidaklah  diturunkan sekaligus, sehingga  mereka   beralasan bahwa  masa mereka untuk menandingi tidak memungkinkan. Bahkan  ia di turunkan dengan berangsur angsur dalam tempo 23 tahun. jadi diantara  setiap kelompok  lain terdapat  waktu yang lapang untuk menandingi  dan mendatangkan sepadannya sekiranya mereka mampu.
            Maka sungguh  tidak bisa diragukan lagi, bahwa Allah swt. Dengan perantara bahasa rosulnya dalam beberapan ayat di dalam al qura’an, telah menantang manusia untuk  mendatangkan sepadan al quraan , sekalipun mereka itu sangat berkhendak sekali, dan atas dasar dorongan yang kuat  untuk mendatangkan  sepadannya dan meniadakan hal-hal  yang menghalangi mereka, namun tetap saja tidak bisa  mendatangkan semisil alqura’an.

B.     Keistimewaan Al-Qur’an
            Diantara keistimewaan al-quran ialah lafalz dan maknanya dari sisi Alloh SWT[3]. dan lafal yang berbahasa arab itu diturunkan oleh-Nya kedalam hati Rasul-Nya. Sedangkan Rasul tidak lain adalah membacakan al-quran dan menyampaikannya. Dari keistimewaannya ini bercabanglah hal-hal seperti berikut:
a.       Makna-makna yang diilhami oleh Alloh SWT. Kepada Rasul-Nya, namun, tidak diturunkan kata-katanya, bahkan rasul SAW. Sendirilah yang mengungkap dengan lafadz sendiri. Dan ini dihitung tidak termasuk al-quran. Tidak pula pendapat tentang hhukum-hukum al-qur’an. Akan tetapi ia termasuk hadis-hadis Rasul SAW
b.      Menafsiri sebuah lafadz al-qur’an dengan lafadz Arab sebagai sinonim lafadz-lafadz al-quran, yang biasa memberikan makna seperti lafadz asalnya, tidaklah kemudian lafadz-lafadz sinonim itu termasuk al-qur’an.
c.       Penerjemahan sebuah surat atau ayat kedalam bahasa asing juga tidak di anggap sebagai al-qur’an. Sekalipun dalam pengalihan bahasanya itu dipelihara ketelitiannya dan  penyempurnaannya penyesuaian maknanya dengan diterjemahkan.

C.     Segi Kemukjizatan Al-Qur’an
Ulama berpendapat  telah sepakat bahwasanya al-quraan tidak lah melemahkan manusia untuk mendatngkan sepadan alquraan hanya karena satu aspek saja, akan tetapi karena beberapa aspek, baik aspek lafzhiyah(morfologis), maknawiyah(sumantik) dan ruhiyah(psikologis).[4]
semuanya bersandarkan (interchangeapble) dan bersatu, sehingga melemahkan manusia untuk melawaninya. para ulama juga sepakat bahwa sampai sekarang akal tidak mampu menjangkau aspek-aspek kemukjizatan Al-quraan secara keseluruhan, atau meringkasnya dalam aspek yang terhitung. dan bahwasanya akal itu setiap kali merenung kan ayat ayat al-quraan, atau dengan pembahasannya dengan ilmiah telah dapat meyingkap rahasia rahasia alam dan hukumnya, atau dapat melahirkan keajaiban-keajaiban alam yang hidup dan mati dari roda perputaran tahun.dengan demikian akan  jelaslah aspek kemukjizatan alquraan dan sekaligus akan dapat menemukan bukti, bahwa ia adalah di turunkan dari sisi allah SWT.
Kemukjizatan Al quraan yang dapat di capai diantaranya yaitu:
a.    keharmonisan uslub bahasanya, maknanya, hukumnya dan teorinya.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-quran ? kalau kiranya alquran itu bukan dari sisi alloh , tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” .(Qs. An-nisa’ : 82)
b.   penyusaian ayat-ayatnya menurut teori-teori yang telah di singkapkan oleh ilmu pengetahuan.
 
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”.(Qs,al-hijr :22)
c.    Memberitakan hal-hal kejadian yang tidak diketahui, kecuali alloh swt. Yang maha mengetahui hal-hal yang ghoib.
 
“ dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-quran) sesuatu kitab pun dan kamu tidak pernah menulis suatu kitab dengan tanpa tangan kanan mu .Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis ),tentulah akan ragu-ragu yang mengingkarimu.”(al-ankabbut,48)                                                                                      

d.   kefhashohaan laafadznya, kebalaghohan ungkapan bahasanya dan kekuatan pengaruhnya .
sabda rasululloh saw, :
“sungguh dalam al-quran itu terdapat suatu kemanisan, terdapat pula keindahan, dibawahnya menyuburkan dan diatasnya membuahkan, manusia tidak terdapat seperti itu.”
e.  keterangan al-quran tentang umat terdahulu beserta para nabi/rasulnya, seperti firman alloh swt dalam surat al-quran yaitu surat al-ankabut ayat 48 di atas
f.  keterangan al-quran yang tentang hal-hal yang akan terjadi (semacam ramalan ) dan ternyata benar terjadi, seperti [5]:
keterangan al-quran tentang kekalahan kaum Romawi oleh bangsa Persia. Namun dalam beberapa tahun bangsa Romawi akan dapat menembus kekalahan nya .ini terdapat dalam surat ar-rum ayat 1-4

1. Alif laam Miim,  2. telah dikalahkan bangsa Rumawi,  3. di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang  4. dalam beberapa tahun lagi. bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (QS,ar-rumm, 1-4)
g.   keterangan al-qur’an yang bersifat ilmiah sangat menakjubkan, seperti tentang penciptaan alam, bumi astronomi, keterangan tenang bumi, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan,dan kelahiran manusia (proses terjadinya manusia). Keterangan ini tidaklah mungkin dari rasulluloh sendiri yang ummi dan tinggal di jazirah arab yang masih sederhana peradabannya dan tidak mempunyai pendidikan tinggi yang memungkinkan Nabi Muhammad memperoleh keterangan ilmiah dari Al-Quran itu belum dikenal oleh seluruh masyarakat dunia, dan ternyata idak bertentangan dengan sains modern.
Seperti ayat di bawah ini :

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa”.(QS.al-hudud,25)[6].
Dan juga ayat ini:

“(mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). cukuplah Allah yang mengakuinya”.(QS.An-nisa’:166).










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Al-qur’an merupakan wahyu yang menyempurnakan wahyu-wahyu lain sebelumnya yang menjadi pedoman bagi seluruh umat islam khususnya  dan umat manusia pada umunya, Bahwasannya, didalam al-qur’an terdapat beberapa dalil dalil sayri’ah yang banyak sekali dan pada dasaranya kita belum mampu memfikirkan, meresapi dan menjiwainya apalagi sampai melampauinya. Maha besar Alloh SWT atas segala firman-Nya, amiin.
         Nabi Muhammad SAW  bersabda :
“ sebaik-baiknya orang adalah orang yang belajar al-qur’an dan mengamalkannya (kepada orang lain).”(HR.Bukhori)
            Dalam hadis tersebut tersurat bahwa, orang yang baik adalah orang yang mengerti al-qur’an maka, al-qur’an-lah yang menjadi tolak ukur seberapa baikkah orang itu didunia ini, dan seberapa jelekkah orang itu?, ini merupakan sindiran bagi umat muslim yang notabennya baik dan beriman seberapa banyak kita membaca al-qur’an dan sejauh mana kita mempelajarinya, dan mungkin itu belum seberapa dari kemanfaatan al-qur’an itu sendiri.
         Al-qur’an mempunyai banyak mukjizat diantaranya:
a.       Keharmonisan uslub bahasanya, maknanya, hukumnya dan teorinya.
b.      Penyusaian ayat-ayatnya menurut teori-teori yang telah di singkapkan oleh ilmu pengetahuan.
c.      Memberitakan hal-hal kejadian yang tidak diketahui, kecuali alloh swt. Yang maha mengetahui hal-hal yang ghoib.

d.      Kefhashohaan laafadznya, kebalaghohan ungkapan bahasanya dan kekuatan pengaruhnya .
e.       Keterangan al-quran tentang umat terdahulu beserta para nabi/rasulnya, seperti firman alloh swt dalam surat al-quran yaitu surat al-ankabut ayat 48 di atas
f.       Keterangan al-quran yang tentang hal-hal yang akan terjadi (semacam ramalan ) dan ternyata benar terjadi, seperti
g.      Keterangan al-qur’an yang bersifat ilmiah sangat menakjubkan.

B.   Kritik dan Saran
            Alhamdulillah, mungkin jelas bahwa tiada manusia yang sempurna dimuka bumi ini dari situ, kami berinterosa peksi diri bahwasannya jika ada kekeliruan baik disengaja, ataupun tidak kami mengharapkan kritik dan saran teman-teman agar kesalahan ini tidak terulang kembali .











DAFTAR PUSTAKA
Abdulra haman, do’I , Syari’ah Kodifikasi Hokum Islam  : Jakarta, rinika cipta, 1993.
Prof.Dr.Abdul Wahhab Khallaf,” Kaidah-Kaidah Hukum Islam Ilmu Ushulul Fiqih “:Jakarta, rajawali, 1994
Prof.Drs.H. Mahsjfuk Zuhdi, Pengantar Hukum-Hukum Syriah :
Alang, Fauzi Bertuah , Astronomi Dalam Al-Qur’an : google, internet, 2012


[1] Syari’ah Kodifikasi Hokum Islam
[2] Prof.Dr.Abdul Wahhab Khallaf,Kaidah-Kaidah Hukum Islam Ilmu Ushulul Fiqih
[3] Ibid.
[4] Ibid.
[5] Prof.Drs.H. Mahsjfuk Zuhdi, Pengantar Hukum-Hukum Syriah
[6] Internet :Alang Fauzi Bertuah ,Astronomi Dalam Al-Qur’an